Rabu, 01 Juni 2016 - 0 komentar

Antara cinta dan pemikiran yang bergantung pada realita

Cinta itu tidak butuh gengsi. bukan soal kekayaan materi.
Bukan hanya retorika, namun tindakan nyata.
Miskin khayalan, kaya akan keabadian.
Cinta bukan hanya tentang bertemunya serpihan adam dengan tulang rusuknya.
Tapi juga cinta antara ibunda dengan buah hati yang dihempas penuh kasih dari rahimnya.
Bukan melulu kebahagiaan berdua antara betina dan jantan, melainkan tetap menggandeng khalayak ramai.
Dan cinta, tidak selalu nampak oleh kasat mata..

Di film P.S I love you yg pernah gw tonton, seorang istri bernama holly suka mengeluh pada suaminya, gerry tentang kehidupan ekonomi mereka. holly tidak mau memiliki anak sampai mereka mempunyai apartemen yang lebih besar. intinya holly jadi suka marah dan mereka kadang bertengkar, walaupun mereka tahu mereka sangat saling mencintai. sampai akhirnya gerry meninggal karena kanker, dan ternyata gerry sudah menyiapkan segala hal sebelum dya meninggal.

Dari film ini, gw bisa berfikir seperti ini: kebahagiaan yang hakiki adalah masa-masa kitabersama orang yg dicintai dan mencintai kita apa adanya. tidak ada kemunafikan, tidak ada sandiwara yang membuat kita lelah sendiri. sedangkan rezeki, urusan Yang Maha Esa. sudah ada jatah masing-masing.

Memang, perkataan lebih ringan dibanding kenyataan.
Tapi mengambil suatu pelajaran positif, tidak ada salahnya bukan?

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.