Yang namanya lupa mah ngga ingat.
Salah satu kalimat klise yang pernah ada di dunia ini. Belom apa-apa udah lebay.
Tapi
pada dasarnya memang seperti itu adanya. Lupa adalah keadaan dimana
kita tidak ingat akan sesuatu, yang pada umumnya keadaan lupa terjadi
dengan unsur ketidak-sengajaan. Lupa mengunci pintu, lupa bawa dompet,
lupa waktu, lupa udah punya istri. Eh? Loh? :D
Kemudian dengan kreatifitas luar biasa yang kita miliki, manusia merangkai konsep aneh (menurut saya sih aneh) dalam kehidupan yaitu; melupakan. Dengan alasan: banyaknya hal yang serasa ingin sekali tidak mengingatnya, kita berharap bisa memaksa diri untuk lupa. Aneh kan? Lupa kok dipaksa?
Pada umumnya sih hal yang ingin ‘dilupakan’ adalah kenangan buruk.
Tapi, gimana bisa sesuatu yang terjadi dalam hidup kita secara nyata dilupakan begitu saja? Seburuk apapun bentuknya, kenangan terlalu berharga untuk dipaksa pergi dari ingatan kita.
Kenapa harus lupa?
Bukankah mereka yang telah menyakiti hati kita, yang pada akhirnya mengajarkan untuk menjadi lebih kuat?
Bukankah
mereka yang pernah menghancurkan kita, yang pada akhirnya menyadarkan
bahwa kita masih bisa bertahan dengan kepingan kepingan yang tersisa?
Mengingat itu gampang karena kita punya memory. melupakan itu susah karena kita punya hati.
Ya pokoknya ya, menurut saya sih ngga
pernah benar-benar ada konsep melupakan. Kita hanya bisa secara ikhlas
menerima kenyataan bahwa kita sudah bukan lagi bagian dari masa lalu
itu. Toh, tidak lagi mengingatnya pun tidak berarti kita berhasil
melupakan.
Sabtu, 10 November 2012 -
0
komentar


Melupakan; Dipaksa Untuk Tidak Ingat?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.